Penalaran Ilmiah kali ini untuk melengkapi tugas soft skill saya di semester genap ini, berikut penjelasannya..
A. Pengertian Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis.
Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subyek dan predikat yang
membentuk kalimat. Berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui, Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak
benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta
yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya.
Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan harus
berbentuk kalimat pernyataan atau yang disebut dengan proposisi. Proses inilah
yang disebut menalar.
Ciri-ciri
penalaran sebagai berikut :
· Logis, suatu penalaran harus memenuhi
unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan
pada data yang valid.
· Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran
tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau
menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
· Rasional, artinya adalah apa yang sedang
dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan
secara mendalam
Syarat-syarat
kebenaran dalam penalaran:
Kebenaran
dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi:
· Suatu penalaran bertolak dari
pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau
sesuatu yang memang salah.
· Dalam penalaran, pengetahuan yang
dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di
sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal
berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan
berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan
sebagai premis tepat.
B. Penalaran Ilmiah
Berdasarkan
KBBI kata ini memiliki kata dasar yaitu nalar, dimana artinya pertimbangan
tentang baik buruk. Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis;
jangkauan pikir; kekuatan pikir. Sedangkan penalaran merupakan proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian.
Sedangkan
ilmiah dapat diartikan sebagai Ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu
pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun manjadi kata
populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami
oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah).
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa enalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain,
penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
Sehingga
secara umum penalaran ilmiah dapat diartikan sebagai suatu proses berfikir
dengan menghubung-hubungkan bukti,fakta atau petunjuk yang menuju kepada suatu
kesimpulan atau dengan kata lain penalaran adalah proses berfikit yang
sistematik dan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Dan bahan kesimpulan
itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman atau pendapat dari beberapa ahli.
Jenis-jenis
karya ilmiah:
Berikut
jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
· Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif.
· Kertas kerja, adalah karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis
dalam makalah.
· Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
· Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
· Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu
temuan penulis sendiri, yang berupa temuan asli atau orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karakteristik
penulisan ilmiah
Berikut
ini beberapa karakteristik penulisan ilmiah yang harus diketahui sebagai
berikut antara lain :
· Tulisan menggunakan metode ilmiah.
· Tulisan di dukung dengan menggunakan
data empiris.
· Data dikumpulkan dengan menggunakan
teknik observasi.
· Terdapat pengukuran hasil yang
ditemukan menggunakan perhitungan statistik.
· Menggunakan terminologi khusus yang
hanya diketahui sesam kelompok keahlian.
· Hasil temuan dipaparkan dengan
menggunakan grafik, tabel, atau gambar.
· Tulisan disusun dengan menggunakan
gaya penulisan ilmiah tertentu.
· Hasilnya merupakan dokumentasi teknis.
C. Contoh gagasan yang bersifat ilmiah
Contoh
kalimat lugas
(1) Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena
getahnya oleh ulah sebagian, anak-anak
mempunyai tugas yang tidak bisa
dikatakan ringan.
(2) Para pendidik yang kadang-kadang atau bahkan sering terkena
akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai
tugas yang berat.
Makna
kalimat
Klimat
(1) bermakna tidak lugas. Hal itu tampak
pada pilihan kata kena getahnya dan tidak bisa dikatakan ringan.Kedua ungkapan
itu tidak mampu mengungkapkan gagasan secara lugas.Kedua ungkapan itu dapat
diganti terkena akibat dan berat yang memiliki makna langsung, separti kalimat
(2).
D. Berfikir deduktif dan induktif
1. Deduktif
Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran
Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut
dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh
: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti
sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media
hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan
penanda status social.
Macam-macam
penalaran deduktif diantaranya :
a.
Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
b.
Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Ciri-Ciri
Paragraf berpola deduktif :
Apabila
diidentifikasisecara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1)
Letak kalimat utama di awal paragraf
2)
Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
3)
Diakhiri dengan penjelasan
Contohnya:
Setiap
individu bersifat unik. Artinya, ia memiliki perbedaandengan yang lain.
Perbedaan itu bermacam-macam, mulaidari perbedaan fisik, pola berpikir, dan
cara merespons ataumempelajari hal yang baru. Dalam hal ini, misalnya
dalammenyerap pelajaran, ada individu yang cepat dan ada yanglambat.
2. Induktif
Pengertian
Penalaran Induktif
Penalaran
induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau
sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus,
prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara
impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang
tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah
bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk
menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh
:
Sejak
suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap
bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya
semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya
hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang
tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan
yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban
hidupnya. (Ide pokok)
Macam-macam
generalisasi:
· Generalisasi sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki.
Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
· Generalisasi tidak sempurna
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Ciri-ciri
paragraf berpola induktif:
Penalaran
induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang
sifatnya khusus menuju pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara
terperinci, paragraf berpola induktif memiliki ciri-cirisebagai berikut :
· Letak kalimat utama di akhir paragraf
· Diawali dengan uraian/penjelasan
bersifat khusus dan diakhiri denganpernyataan umum
· Paragraf induktif diakhiri dengan
kesimpulan
Contoh:
Tidak
sedikit para pelajar yang memiliki penyakit malasmembaca. Banyak ilmu yang
tidak tergali oleh mereka. Merekahanya mengandalkan peran guru dalam menerima
ilmu. Kondisitersebut sungguh memprihatinkan. Minat baca buku di
kalanganpelajar masih rendah.Berdasarkan paragraf tersebut, dapat dijelaskan
sebagai berikut.
E. Karangan ilmiah dan nonilmiah
Pengertiaan
karya ilmiah
karya
ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara
sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan
metode ilmiah.
Pengertiaan
karya nonilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal).
Perbedaan
karya ilmiah dan nonilmiah
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek:
Pertama,
karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek
yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua,
karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Berdasarkan
karakteristik karangan ilmiah, dan nonilmiah yang tergolong dalam karangan
ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong
karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,
roman, puisi, dan naskah drama.