Jumat, 22 April 2016

Penalaran Ilmiah

Posted by Taketo on Jumat, April 22, 2016

Penalaran Ilmiah kali ini untuk melengkapi tugas soft skill saya di semester genap ini, berikut penjelasannya..
A.   Pengertian Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis. Proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subyek dan predikat yang membentuk kalimat. Berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui, Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu simpulan harus berbentuk kalimat pernyataan atau yang disebut dengan proposisi. Proses inilah yang disebut menalar.

Ciri-ciri penalaran sebagai berikut :
·         Logis, suatu penalaran harus memenuhi unsur logis, artinya pemikiran yang ditimbang secara objektif dan didasarkan pada data yang valid.
·     Analitis, berarti bahwa kegiatan penalaran tidak terlepas dari daya imajinatif seseorang dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk akal pikirannya ke dalam suatu pola tertentu.
·     Rasional, artinya adalah apa yang sedang dinalar merupakan suatu fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran:

Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi:
·         Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·        Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

B.   Penalaran Ilmiah

Berdasarkan KBBI kata ini memiliki kata dasar yaitu nalar, dimana artinya pertimbangan tentang baik buruk. Aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir. Sedangkan penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Sedangkan ilmiah dapat diartikan sebagai Ilmiah adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun manjadi kata populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa enalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
Sehingga secara umum penalaran ilmiah dapat diartikan sebagai suatu proses berfikir dengan menghubung-hubungkan bukti,fakta atau petunjuk yang menuju kepada suatu kesimpulan atau dengan kata lain penalaran adalah proses berfikit yang sistematik dan logis untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Dan bahan kesimpulan itu dapat berupa fakta, informasi, pengalaman atau pendapat dari beberapa ahli.

Jenis-jenis karya ilmiah:

Berikut jenis-jenis karya ilmiah menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
·      Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
·         Kertas kerja, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah.
·       Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif.
·      Tesis, adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
·      Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan asli atau orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

Karakteristik penulisan ilmiah
Berikut ini beberapa karakteristik penulisan ilmiah yang harus diketahui sebagai berikut antara lain :
·         Tulisan menggunakan metode ilmiah.
·         Tulisan di dukung dengan menggunakan data empiris.
·         Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi.
·         Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan menggunakan perhitungan statistik.
·         Menggunakan terminologi khusus yang hanya diketahui sesam kelompok keahlian.
·         Hasil temuan dipaparkan dengan menggunakan grafik, tabel, atau gambar.
·         Tulisan disusun dengan menggunakan gaya penulisan ilmiah tertentu.
·         Hasilnya merupakan dokumentasi teknis.

C.   Contoh gagasan yang bersifat ilmiah

Contoh kalimat lugas
(1)     Para pendidik  yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya oleh  ulah sebagian, anak-anak mempunyai  tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.
(2)      Para pendidik  yang kadang-kadang atau bahkan sering  terkena  akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai  tugas yang berat.

Makna kalimat
Klimat (1) bermakna  tidak lugas. Hal itu tampak pada pilihan kata kena getahnya dan tidak bisa dikatakan ringan.Kedua ungkapan itu tidak mampu mengungkapkan gagasan secara lugas.Kedua ungkapan itu dapat diganti terkena akibat dan berat yang memiliki makna langsung, separti kalimat (2).

D.    Berfikir deduktif dan induktif

1.   Deduktif

Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.


Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Ciri-Ciri Paragraf berpola deduktif :
Apabila diidentifikasisecara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Letak kalimat utama di awal paragraf
2) Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
3) Diakhiri dengan penjelasan

Contohnya:
Setiap individu bersifat unik. Artinya, ia memiliki perbedaandengan yang lain. Perbedaan itu bermacam-macam, mulaidari perbedaan fisik, pola berpikir, dan cara merespons ataumempelajari hal yang baru. Dalam hal ini, misalnya dalammenyerap pelajaran, ada individu yang cepat dan ada yanglambat.


2.   Induktif

Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.

Contoh :
Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)

Macam-macam generalisasi:
·         Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
·         Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

Ciri-ciri paragraf berpola induktif:
Penalaran induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola induktif memiliki ciri-cirisebagai berikut :
·         Letak kalimat utama di akhir paragraf
·         Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri denganpernyataan umum
·         Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan

Contoh:
Tidak sedikit para pelajar yang memiliki penyakit malasmembaca. Banyak ilmu yang tidak tergali oleh mereka. Merekahanya mengandalkan peran guru dalam menerima ilmu. Kondisitersebut sungguh memprihatinkan. Minat baca buku di kalanganpelajar masih rendah.Berdasarkan paragraf tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut.

E.     Karangan ilmiah dan nonilmiah

Pengertiaan karya ilmiah

karya ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

Pengertiaan karya nonilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Perbedaan karya ilmiah dan nonilmiah

Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek:
Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
 Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, dan nonilmiah yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Resensi Film : Comic 8 Part 2

Posted by Taketo on Jumat, April 22, 2016

Blog selanjutnya setelah resensi buku, saya akan resensi film yang baru saya tonton yaitu Comic 8 Part 2 di awal bulan Maret.
1.      Identitas Film
a)      Judul : Comic 8: Casino Kings Part 2
b)      Sutradara : Anggy Umbara
c)      Penulis Naskah : Fajar Umbara
d)     Produser : Frederica
e)      Pemeran : Ernest Prakasa, Kemal Palevi, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fachriza, Arie Kriting, Mongol Stres, Ge Pamungkas, Indro Warkop, Pandji Pragiwaksono, Sophia Latjuba, Prisia Nasution, Donny Alamsyah, Hannah Al Rasyid, Nikita Mirzani, Barry Prima, George Rudy, Lydia Kandou, Willy Dozan, Yayan Ruhian
f)       Musik : Judi – Rhoma Irama, Mana Tahan – Benyamin S , Macet – Benyamin S, Ketemu Lagi – Benyamin S, Kompor Meleduk – Benyamin S
g)      Sinematografi : SInematografi film Comic 8 mengandung banyak shot yang breathtaking karena sangat menegangkan. Sinematografi lebih ke arah kehidupan dan ketentuan langkah seseorang dalam menjalani hidup,sorotan – sorotan gambar lebih kea rah cerita dan lingkungan sekitar, bukan hanya pemandangan – pemandangan padatnya suatu kota.
h)      Tanggal Rilis : 03 Maret 2016
i)        Durasi : 105 menit
j)        Negara : Indonesia
k)      Bahasa : Indonesia
l)        Produksi : Falcon Pictures
2.      Tinjauan Film
Film komedi Indonesia berjudul “Comic 8: Casino Kings Part 2” ini merupakan film yang bercerita tentang kembalinya aksi dari 8 agen rahasia ( Arie Kriting, Babe Cabita, Bintang Bete, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Ge Pamungkas, Kemal Palevi, Mongol Stres ) yang melakukan penyamaran dengan nama samara Comic 8. Ke 8 agen rahasia ini dijebak oleh The King ( Sophia Latjuba ) dengan para pasukannya yang dipimpin oleh Isa ( Donny Alamsyah ) dan Bella ( Hannah Al Rashid ) serta dengan konspirator licik Dr. Pandji ( Pandji Pragiwaksono ). Demi bertahan, para agen rahasia harus ikut di dalam permainan judi online yang tersebar di seluruh dunia. Tahap demi tahap harus mereka hadapi dan lawan seperti komplotan pasukan pembunuh dari The Hunters ( Barry Prima, George Rudy, Lydia Kandou, Willy Dozan, Soleh Solihun, Sacha Stevenson ) sampai seorang Master Bela Diri dengan julukan The Ghost ( Yayan Ruhian ) muncul untuk menghadapi Babe Cabita.
3.      a) Kelemahan
Sutradara Anggy Umbara tidak meninggalkan gayanya yang bermain dengan timeline & plot cerita yang melompat-lompat. Sayangnya kali ini “the missing link” yang dihidangkan justru membuat suasana jadi dingin. Bagi yang belum menonton film pendahulunya, pasti banyak hal yang tidak dipahami. Plot ceritanya menjadi agak sedikit membingungkan
b) Kelebihan
Banyak perbaikan yang bagus di Comic 8: Casino Kings ini. Efek visual & editing film jelas perlu dihargai, terutama adegan berdarah dengan para buaya yang sangat lumayan untuk ukuran film Indonesia. Setting tempat, properti, dan kostum juga tampak lebih bermutu dari yang dulu. Secara latar belakang, jelas film ini mengingatkan kita akan view hedonisme yang sering muncul di film-film Hollywood. Kerja keras tim produksi patut diberikan applause!
4.      Nilai Film
Film ini cukup baik, dan memastikan part 2 tidak kekurangan penonton. Namun menyisakan rasa “menggantung” untuk part 1.




Resensi Buku : Novel Kambing Jantan Karya Raditya Dika

Posted by Taketo on Jumat, April 22, 2016

Kali ini saya akan resensi novel non fiksi : Kambing Jantan.
1.     Identitas Buku
a)      Judul : Kambing Jantan
b)      Pengarang : Raditya Dika
c)      Penerbit : PT.Gagas Media
d)     Tahun Terbit : 2005
e)      Jumlah Halaman : 237 halaman
2.      Tinjauan Buku
Penulis Dika (Raditya Dika),  Selepas SMU, yang mempunyai nama panggilan Kambing, harus melanjutkan pendidikan di Adelaide, Australia, mengambil gelar finance yang tidak sesuai minatnya. Maka dimulailah perjalanan hidup Dika mencari jati diri.
Ketika dia menjalani kuliah di Australia, problema timbul dengan Kebo, pacarnya, karena harus menjalani Long Distance Relationship(LDR) yang menyebabkan kehidupan mereka berdua semakin berbeda.
Pertemuannya dengan seorang teman SD, Ine membuka pikirannya bahwa dia bisa saja jadi penulis komedi.
3.      a) Kelemahan
Novel ini tidak terlalu menghibur, karena menurut pendapat saya konten didalamnya terlalu berlebihan dengan bahasa – bahasa yang sepertinya agak dibuat – buat menjadi novel ini seperti tidak alami.
b) Kelebihan
Di tahun boomingnya novel yang dijadikan komik ini, bias dibilang novel pertama yang say abaca berani menggunakan kata dan tata bahasa lebih ke bahasa “gaul” anak muda dan sehari – hari, sehingga tidak terlalu kaku namun tetap memperhatikan EYD. Membaca novel ini jadi tidak begitu membosankan.
4.      Nilai Buku
Nilai dari buku ini jika dilihat dari isinya cukup memuaskan karena setidaknya ini merupakan cerita non fiksi yang dapat diambil pelajaran di kehidupan sehari – hari. Mutu Bukunya cukup Baik, hampir seperti kertas daur ulang, hanya saja lebih tebal dan lebih halus.


Rabu, 13 Januari 2016

Kerangka Penulisan Ilmiah

Posted by Taketo on Rabu, Januari 13, 2016

FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA


 PENULISAN ILMIAH

JUDUL PI
Nama            : Taketo Fredrik
NPM             : 17111017
Jurusan         : Sistem Informasi
Pembimbing : 

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat

Mencapai jenjang DIII/Setara Sarjana Muda
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
————————————————————————————————————-
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………iv
Latar Belakang…………………………………………………………………… …..1
Tujuan………………………………………………………………………………….2
Metode Penulisan……………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..v
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..vi
Kata Penutup………………………………………………………………….………1
Lampiran……………………………………………………………………….……..2
Kesimpulan…………………………………………………………………….……..3
————————————————————————————————————–
Lembar Pengesahan
(terdiri dari nama penulis dan sumpah atas apa yang dia buat dengan sendiri ataupun tidak plagiat, surat pengesahan dari dosen pembimbing PI, dosen Penguji sidang, dan Ketua Jurusan Fakultasnya).
————————————————————————————————————–
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masa depan dan teman-teman.
—————————————————————————————————————
BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
           Diisi dengan latar belakang masalah kenapa kita memilih judul Penulisan Ilmiah tersebut
1.2    Batasan Masalah
       Diisi dengan batasan masalah dari judul Penulisan Ilmiah tersebut
1.3    Tujuan Penulisan
       Diisi tujuan dari judul Penulisan Ilmiah tersebut
1.4    Metode Penelitian
       (Terdiri dari metode-metode penelitian yang dilakukan penulis untuk menyelesaikan penulisan ilmiahnya)
—————————————————————————————————————
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan tentang aplikasi yang dibuat untuk Penulisan Ilmiah, bisa dijelaskan secara garis besarnya saja dulu lalu detailnya dijelaskan di bab selanjutnya.
—————————————————————————————————————
BAB III
PROGRAM
(Mulai menjelaskan pembuatan program dari tampilan, listing program, dan logika dari masing-masing tampilan listing program.)
(terdiri dari Lampiran, Daftar Pustaka, serta kalimat penutup dari penulis)
Lampiran
(terdiri dari Lampiran listing-listing program dan lampiran gambar-gambar program aplikasi yang di bentuk)
Daftar Pustaka
(terdiri dari sumber-sumber pengetahuan yang dibuat di penulisan ilmiah)
Kesimpulan
(penulis memberikan kesimpulan dari apa yang dia buat)
Penutup
(penulis memberikan kata-kata penutup)

Abstrak dan Daftar Pustaka

Posted by Taketo on Rabu, Januari 13, 2016

Pengertian Abstrak dan Daftar Pustaka

Abstrak merupakan ringkasan singkat dari suatu proyek penelitian. Menurut Ahira Abstrak adalah sebuah rangkuman dari isi atau materi tulisan dalam format yang singkat atau bisa dikatakan sebagai penyajian/ gambaran ringkas yang tepat, benar dan jelas mengenai isi dari suatu dokumen. meskipun berbeda dengan cara menulis novel yang lebih banyak menggunakan inspirasi penulisnya, menulis abstrak juga dibutuhkan pemahaman khusus.

Apabila suatu abstrak disajikan dalam tulisan yang baik maka akan menarik perhatian pembaca untuk membaca dan mempelajari mengenai penelitian anda. Abstrak juga dapat difungsikan sebagai ringkasan dari penelitian atau makalah yang anda buat sehingga memudahkan untuk dikategorikan dan di buat kata kunci pencariannya.

Abstrak ini menyajikan gambaran poin-poin penting mengenai isi makalah atau penelitian yang anda buat. Panjang dari suatu abstrak umumnya dibatasi 200 sampai 300 kata. Selain jumlah kata suatu abstrak juga memiki sifat khusus seperti yang diungkapkan oleh santoso, yaitu suatu abstrak harus ringkas, jelas, tepat, berdiri sendiri dan juga objektif. Selain itu sebuah abstrak juga harus bersifat informatif dan juga deskriptif.hal ini berarti setiap informasi yang ditulis pada abstrak harus sesuai dengan fakta yang ada.

Pembuatan abstrak memiliki beberapa tujuan seperti untuk melengkapi suatu tulisan ilmiah seseorang, abstrak bertujuan untuk membantu pengguna atau pemakai informasi untuk dapat mempersingkat waktu mereka dalam pemilihan informasi, dan yang terakhir adalah untuk dapat mengatasi suatu kendala bahasa.

Komponen yang harus ada dalam suatu abstrak adalah masalah yang akan diteliti,pendekatan atau metode yang dipakai dalam penelitian, hasil yang diperoleh, kesimpulan dan kata kunci.

Namun ada juga pendapat lain yang mengungkapkan bahwa komponen umum dalam penulisan abstrak yang benaradalah

Latar belakang
Latar belakang berisi motivasi penulis menyusun penelitian
Metode atau pendekatan yang digunakan
Metode apa yang anda gunakan atau anda pakai dalam melakukan penelitian
Hasil atau produk
Hasil yang diperoleh ataupun produk yang dihasilkan dari penelitian.
Kesimpulan
Apa dampak dari hasil temuan atau ha yang anda teliti.
Format dalam penulisan abstrak antara lain :
Pada awal kalimat merupakan sebuah kata benda
2. Terdiri maksimal 250 kata yang dipakai dan tida termasuk kata sambung dan kata depan
3. Ditulis dalam bentuk satu paragraf
4. Menggunakan spasi single
5. Memakai huruf Times New Roman
6. Terdapat maksimal lima kata kunci serrta disusun secara alfabet.
7. Ditulis ditempatkan sebelum pendahuluan
8. Format peniulisannya rata kiri dan juga kanan
9. Menggunakan ukuran huruf 12
Walaupun dalam penulisan atau cara menulis abstrak tidak dibutuhkan suatu keahlian khusus, namun bagi para pemula tentu membuat suatu abstrak tentu saja menjadi hal yang tidak mudah. Berikut ini adalah tips dan juga kiat untuk dapat menulis abstrak bagi para pemula :
1. Perlu melaui banyak revisi atau pembenaran untuk dapat menghasilkan suatu abstrak yang bagus
2. Temukan isi pokok dalam penelitian anda, lalu jelaskan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami
3. Selalu gunakan kata kunci penting yang sesuai dengan bidang penelitian anda
4. Jangan membuat abstrak yang terlalu rinci
5. Jangan pernah sungkan untuk bertanya pada yang lebih menguasai.
Daftar Pustaka

Daftar Pustaka merupakan daftar yang tercantum secara spesifik dari berbagai buku yang dijadikan sumber referensi baik dari buku atau karya ilmuah yang bersangkutan.

Fungsi Daftar Pustaka

a.Sebagai salah satu cara untuk memberikan berbagai referensi yang berhubungan bagi pembaca untuk melakukan sebuah kajian lanjutan maupun kajian ulang yang berhubungan dengan tema buku tersebut.

Sebagai sebuah bentuk apresiasi terhadap penulis baik penulis buku maupun karya tulis atas karyanya yang telah memberikan manfaat dan peranan terhadap penulisan sebuah buku atau karya tulis.
Peran Daftar Pustaka

a.Sebagai penggambaran dari sumber tulisan yang diperoleh
b. Sebagai peninjauan tentang pengetahuan, pengalaman, bahkan pertanggungjawaban penulis buku rujukan tersebut
c. Untuk mengantisipasi tuduhan plagiasi intelektual

Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari buku

Unsur-unsur yang digunakan adalah:

Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul buku ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti tanda titik dua (:)
e. Nama perusahaan penerbit diikuti tanda titik (.)
Contoh : Mustava Wijayakusuma. 2009.Mukjizat Air Putih. Yogjakarta: Data Media.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Tulis nama penulis sesuai dengan huruf alfabet (A-Z).
b. Apabila nama penulis sama namun judul buku berbeda, maka dibawah nama diberi tanda garis panjang sebanyak 10 sekaligus mengurutkan tahun yang lama ketahun yang lebih baru.
Contoh: Mustava Wijayakusuma. 2009. Mukjizat Air Putih. Yogjakarta: Data Media.
__________. 2010. Khasiat Air Putih. Yogjakarta: Data Media.
c. Apabila mendapatkan buku dengan dua penulis, maka nama kedua penulis tersebut di tulis semua.
Contoh : Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
d. Jika nama penulis banyak (lebih dari satu orang), maka penulis utama yang dicantumkan kemudian diberi tanda koma dan diikuti dkk (dan kawan-kawan).
Contoh: Zuhdi, dkk. 2008. Cara Menulis Buku. Malang: Rena Press.
e. Jika penulis buku orang asing, maka penulisan namanya dibalik dan diikuti tanda koma. Hal ini dikarenakan nama asing meletakkan nama sendiri di belakang nama keluarga atau nama marga.
Contoh : Harrison, P. 1987. The Greening of Africa. Penguin Books: New York.

Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari Penelitian

Dalam penulisan daftar pustaka yang diambil dari penelitian (jurnal, skripsi, tesis, dll) hampir sama dengan penulisan yang diambil dari buku. Namun letak perbedaannya hanya menambahkan jenis penelitian dengan diikuti tanda kurung.
Unsur-unsur yang digunakan adalah:
a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul penelitian ditulis miring (italic) dan ditambah jenis penelitian diikuti tanda kurung kemudian tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti tanda titik dua (:)
e. Nama Perguruan Tinggi diikuti tanda titik (.)
Contoh : Iffah Mardiyati. 2011. Pengaruh Motivasi dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru di Mediasi Komitmen Sekolah Studi Kasus di SMK Negeri se-Kecamatan Pati (Tesis). Semarang: Universitas STIKUBANK.

Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari Artikel

Artikel yang dimaksud dapat diambil dari internet maupun majalah atau media cetak lainnya.
Untuk artikel dari Majalah unsur-unsur yang digunakan adalah:
a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti kata dalam majalah
d. Dilanjutkan nama Media Cetak ditulis miring (italic), edisi lengkap dengan tanggal, bulan dan tahun diikuti tanda titik (.)
Contoh : Djaali. 2007. Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui Program Sertifikasi dalam majalahBuletin BSNP Edisi Mei 2007.
Untuk artikel dari Internet unsur-unsur yang digunakan adalah:
a.  Nama Penulis diikuti tanda titik (.)
b.  Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c.  Judul artikel ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Alamat website lengkap dengan tanggal, bulan, tahun dan waktu mengakses atau mendownload diikuti tanda titik (.)
Contoh : Ahmad Syaifudin. 2015. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Makalah. http://tipspendidikanku.blogspot.com/2015/04/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam.html, 14 April 2015.
Tambahan:
a. Apabila daftar pustaka tidak ditemukan, maka
– Nama diganti dengan anonym
– Tahun diganti dengan tanpa tahun
b. Sebaiknya pisahkan daftar pustaka dari buku dan internet atau media cetak.
c. Gelar tidak diikutkan dalam penulisan daftar pustaka

sumber : http://tipspendidikanku.blogspot.co.id/2015/04/cara-menulis-daftar-pustaka-yang-baik.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2014/11/cara-menulis-abstrak.html

Kutipan

Posted by Taketo on Rabu, Januari 13, 2016

Kata pengutipan berarti hal, cara, atau proses mengutip. Mengutip merupakan pekerjaan mengambil atau memungut kutipan. Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan”. Batasan di atas tidak hanya memaparkan hakikat kutipan, tetapi juga menjelaskan kepentingan mengutip, yakni untuk dibahas dan ditelaah. Hal ini mengandung pengertian bahwa pengutipan memiliki tujuan tertentu, bukan sekadar menambah jumlah paparan penelitian.

Walaupun penulis diperkenankan mengutip, bukan berarti tulisannya syarat dengan kutipan (perhatikan pula Keraf, 2001: 179). Tulisan hasil penelitian haruslah merupakan hasil

gagasan asli penulisnya bukan kumpulan kutipan pendapat pihak lain. Jika akan mengutip pertimbangkanlah jangan sering mengutip dengan cara langsung, variasikan dengan cara tidak langsung. Kutipan seharusnyalah dapat mengembangkan gagasan penelitian.

Ada dua cara atau sistem dalam mengutip sumber sebagai rujukan, yaitu sistem catatan dan sistem langsung. Pada sistem pertama identitas rujukan—nama penulis, tahun, dan halaman—tidak ditampilkan langsung, sedangkan pada sistem kedua identitas tersebut ditampilkan. Pada sistem pertama di akhir kutipan ditampilkan nomor berupa angka Arab, yang ditulis agak ke atas dengan ukuran huruf lebih kecil (superscript). Kemudian angka tersebut akan dirujukan kepada catatan kaki pada bagian bawah halaman. Dalam sistem catatan ini dikenal sistem tradisional dan sistem Harvard (Kalidjernih, 2010: 119). Pada sistem tardisional digunkan kataibid, loc cit, dan op cit untuk pengacuan rujukan sebelumnya, sedangkan dalam sistem Harvard tidak demikian.

Dalam hal cara mengutip ini, banyak sistem lain di samping dua sistem yang disebutkan di atas. Dalam makalah ini hanya akan dipaparkan sistem mengutip yang pada umumnya digunakan di Indonesia. Sistem ini pada pandangan penulis merupakan hasil kolaborasi atau kombinasi beberapa sistem yang dikenal di dunia. Makalah ini pun hanya akan menyajikan sistem pengutipan sumber dengan sistem langsung, sedangkan sistem catatan tidak akan dijelaskan. Sistem langsung ini menampilkan nama penulis, tahun, dan halaman atau penulis, tahun tanpa halaman.

Ada dua cara untuk mengutip, yaitu mengutip langsung dan mengutip tidak langsung.

Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63), sedangkan kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).

Kutipan Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:

Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);
Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)
Contoh1:

Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secarasibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

Kutipan Langsung
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.

Jika kutipan empat baris atau kurang (langsung endek):
Dikutip apa adanya;
Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan);
Dibubuhi tanda kutip (“….”);
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif);
Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi;
Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, nislnya, (penggarisbawahan oleh penulis).
Contoh 2:

Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan, “Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,”

Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang):

Dikutip apa adanya;
Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis;
Jarak baris kutipan satu spasi;
Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100).
Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.
Contoh 3:

Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan sebagai berikut:

Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali melakukan penelitian berupa survei pada situs-situs di kawasan Danau Ranau, baik yang secara adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan temuan-temuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri prasejarah hingga klasik.

sumber : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2014/11/27/kaidah-pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/

Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah

Posted by Taketo on Rabu, Januari 13, 2016

Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bagus, seorang penulis harus terlebih dahulu merencanakannya dengan matang, berikut ini beberapa langkah dalam perencanaan penulisan ilmiah :
A. Pemilihan Topik
Pemilihan topik merupakan hal terpenting dalam penulisan ilmiah, karena pemilihan topik menentukan batasan-batasan isi atau permasalahan yang akan dibahas selanjutnya. Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
– topik yang dipilih hendaknya menarik untuk dikaji.
– topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit.
– topik yang dipilih sesuai dengan mminat dan kemampuan penulis.
– topik yang dikaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu pengetahuan atau berkaitan dengan profesi.
B. Pembatasan Topik
Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup dan terbatas sehingga tulisannya dapat terfokus.
C. Pemilihan Judul
Pemilihan judul, akan menggambarkan tingkat kedalaman dan cakupan dari sebuag penelitian yang akan dibahas. Bagi pembaca, judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap.
D. Menentukan Tujuan Penulisan
Menetapkan tujuan yaitu menyampaikan maksud dari penulisan karya ilmiah atau penelitian yang akan di buat, sehingga pembaca dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dari karangan ilmiah tersebut. Namun kita harus seksama, sering kali penulis memberikan tujuan yang sangat luas sehingga topik yang dibahas keluar dari apa yang sudah dibataskan.

E. Menentukan Kerangka Karangan
Kerangka karangan akan membuat penulisan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan dibuatnya karangan ilmiah tersebut, supaya tidak melenceng terlalu jauh karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu tulisan. Disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Beberapa fungsi kerangka karangan :
– untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
– kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan tulisan dalam sekilas pandang.
– memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
– menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
– dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangkan, penulis lebih mudah untuk mengembangkan apa yang ingin dijabarkan.
F. Langkah-Langkah Penulisan Ilmiah
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan. Langkah awal dalam penulisan ilmiah yaitu melakukan pengamatan atas objek yang diteliti dan menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti.
2. Menyusun hipotesis. Menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian.
3.  Menyusun rancangan penelitian. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
4. Melaksanakan percobaab berdasarkan metode yang direncanakan. Kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan.
5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data. Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian, maka selanjutnya melakukan pengamatan pada objek penelitian.
6. Menganalisis dan menginterprrestasikan data. Menjelaskan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan atau penelitian.
7. Merumuskan kesimpulan. Menarik kesimpulan dari semua proses percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterprestasian terhadap objek penelitian.
8. Melaporkan hasil penelitian.  Langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karangan ilmiah. Pada langkah ini kita telah menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang akan memberikan manfaat bagi pembaca.
Sumber :http://fzahrah.blogspot.co.id/2013/12/perencanaan-penulisan-karangan-ilmiah.html